Dolar AS Naik Didorong Meluasnya Unjuk Rasa di Banyak Kota di Amerika Serikat

Dolar Amerika Serikat bergerak naik pada Selasa (02/06) pagi. Pergerakan ini terjadi meski ada harapan pemulihan ekonomi global di tengah meningkatnya kekhawatiran atas ketegangan AS-Cina dan juga banyak unjuk rasa melanda kota-kota di AS akibat kematian George Floyd oleh mantan pecatan polisi AS.

US Dollar Index naik 0,08% di 97,898 pukul 09.17 WIB menurut data Investing.com. EUR/USD turun 0,13% di 1,1120 dan GBP/USD turun 0,03% ke 1,2489.

Sementara rupiah USD/IDR menguat 0,99% di 14.465,0 terhadap dolar AS sampai pukul 09.19 WIB dan USD/JPY naik 0,07% di 107,65 hingga pukul 09.24 WIB.

Melansir Reuters Selasa (02/06) pagi, aktivitas manufaktur AS meningkat dari level terendah 11 tahun pada bulan Mei dan meski pembacaan ini lebih lemah dari perkiraan, namun itu sesuai dengan harapan pasar bahwa penurunan ekonomi terburuk sudah tertinggal di belakang ketika dunia usaha dibuka kembali.

Presiden AS Donald Trump mengatakan Senin bahwa ia mengerahkan ribuan tentara bersenjata berat dan para penegak hukum untuk menghentikan tindakan kekerasan di ibukota AS dan berjanji melakukan hal yang sama di kota-kota lain jika walikota dan gubernur gagal mengendalikan situasi di wilayah masing-masing.

Unjuk rasa meletus setelah kematian George Floyd, seorang warga berdarah Afrika-Amerika berusia 46 tahun yang meninggal saat dalam penahanan polisi Minneapolis setelah lehernya ditekan di bawah lutut petugas kulit putih selama hampir sembilan menit.