Harga minyak mentah berhasil melesat lebih dari 2% di awal pekan setelah OPEC dan sekutunya termasuk Rusia sepakat untuk memperpanjang rekor pengurangan produksi minyak hingga akhir Juli.
Mengutip Reuters, Senin (8/6) pukul 07.30 WIB, harga minyak mentah jenis Brent kontrak pengiriman Agustus 2020 di ICE Futures naik US$ 1,02 atau 2,4% ke level US$ 43,41 per barel.
Setali tiga uang, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Juli 2929 di Nymex juga naik 83 sen, atau 2,1%, menjadi US$ 40,38 per barel.Â
Kedua harga minyak benchmark ini mencapai level tertinggi sejak 6 Maret. Di mana, Brent hampir dua kali lipat sejak awal April, didukung oleh pengurangan produksi yang belum pernah terjadi sebelumnya yakni capai 9,7 juta barel per hari (bph) oleh OPEC, Rusia dan sekutu.
Seperti diketahui, OPEC+ akhirnya sepakat memperpanjang pemangkasan 9,7 juta bph pada Sabtu (6/6) lalu. Dengan kesepakatan ini, artinya hampir 10% pasokan global berkurang selama tiga bulan, lantaran hal ini sudah dilakukan sejak bulan Mei lalu.
Menyusul kesepakatan itu, eksportir utama dunia Arab Saudi menaikkan harga minyak mentah bulanan untuk Juli. Namun, kepatuhan terhadap perjanjian di antara anggota OPEC seperti Irak dan Nigeria tetap menjadi masalah.
“Sementara produsen yang salah seperti Irak dan Nigeria telah berjanji untuk mencapai 100% kesesuaian dan mengimbangi kinerja yang kurang baik sebelumnya, kami masih berpikir mereka mungkin akan terus memiliki beberapa masalah komitmen selama musim panas,” kata Helima Croft, Head of Global Commodity Strategy di RBC Capital Markets
Baca Juga : Perlahan Tapi Pasti, Harga Minyak Dunia Naik ke Level 40 Dolar AS per Barel
“Potensi pengembalian output Libya juga dapat menyebabkan tantangan besar bagi kepemimpinan OPEC.” Di Libya barat daya, dua ladang minyak utama telah dibuka kembali setelah berbulan-bulan blokade yang mematikan sebagian besar produksi negara itu.
Bahkan ketika harga minyak pulih, mereka masih jauh di bawah biaya sebagian besar produsen serpih AS, yang mengarah ke penutupan, PHK dan pemotongan biaya pada produsen terbesar di dunia.
Jumlah rig minyak dan gas alam yang beroperasi di AS turun ke rekor terendah untuk minggu kelima berturut-turut dalam minggu hingga 5 Juni, menurut data dari Baker Hughes Co.
Hampir 30% dari output minyak lepas pantai AS juga ditutup pada hari Jumat ketika badai tropis Cristobal memasuki Teluk Meksiko.
Sumber : https://investasi.kontan.co.id/news/opec-sepakat-perpanjang-pangkas-produksi-harga-minyak-kompak-melesat-2-hari-ini