Dolar AS berupaya pulih setelah merosot tajam pada perdagangan yang sangat fluktuatif pada sesi perdagangan kemarin. Saat berita ini diturunkan pada Kamis pagi (05/November), Indeks Dolar AS berada di kisaran 93.46, menguat 0.04 persen dari level Open harian.
Kejar-kejaran perolehan electoral vote antara Trump dan Biden membuat Dolar AS bergerak fluktuatif terhadap mata uang mayor lainnya. Berdasarkan data yang dilansir dari The Associated Pres, calon presiden dari partai Demokrat, Joe Biden telah memperoleh 264 electoral vote atau unggul atas Trump yang hanya mendapat 214 electoral vote. Sementara itu, diperlukan minimal 270 electoral vote untuk memenangkan pemilihan presiden tahun ini. Itu artinya, Biden hanya memerlukan 6 electoral vote saja untuk memastikan diri menjadi Presiden AS ke-46. Namun, Trump bukan tanpa peluang sama sekali, mengingat hingga saat ini proses perhitungan suara masih berlangsung di beberapa negara bagian seperti North Carolina, Georgia, dan Pennsylvania. Untuk sementara, Trump memimpin perolehan suara di wilayah-wilayah tersebut. Kisruh Pilpres AS Di Depan Mata Bagaimanapun, terjadinya konflik pasca pilpres AS yang bisa berlangsung selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu tampak tak terhindarkan. Pasalnya, perolehan electoral vote kedua kandidat terus berlangsung ketat. Belum lagi, langkah Trump yang akan membawa masalah pilpres ini hingga Mahkamah Agung turut meningkatkan ketidakpastian. Kemenangan Biden dipandang akan menekan Dolar AS lebih jauh karena ia diproyeksikan mengambil kebijakan yang lebih lunak terhadap mitra dagang utama seperti China dan Eropa. Namun, posisi Dolar AS masih ditopang oleh peluang kemenangan Republikan di Senat. Itu artinya, jalan untuk meloloskan paket stimulus fiskal dalam jumlah besar akan kembali menemui hambatan.
Sumber : https://www.seputarforex.com/berita/dolar-as-dibayangi-potensi-kemenangan-joe-biden-294548-11