Jelang Pemilihan Senat Georgia, Dolar AS Menguat

Dolar AS naik karena sentimen risk off yang disebabkan oleh voting Senat Georgia. Hasil pemilihan ini bisa menjadi penentu kelancaran stimulus fiskal lebih besar

Dolar AS bangkit dan menguat seiring merebaknya sentimen risk off terkait perhitungan suara untuk Senat di salah satu negara bagian AS, Georgia. Pada saat berita ini diturunkan, Indeks DXY diperdagangkan di kisaran 89.86.

Pertarungan antara partai Demokrat dan Republik dalam memperebutkan 2 kursi senat di Georgia menjadi hal yang sangat disorot oleh investor. Pasalnya, kemenangan kubu Demokrat akan membuka jalan terbentuknya “gelombang biru” di Kongres AS, di mana partai Demokrat yang sebelumnya telah menguasai House of Representatives juga akan memegang kendali atas Senat. Apabila skenario ini terwujud, maka prospek stimulus secara agresif yang diwacanakan oleh Joe Biden akan terbuka lebar. Namun, pelaku pasar enggan berspekulasi lebih jauh terkait hasil voting Senat Georgia saat ini. Untuk itu, tak heran jika mereka melepas aset berisiko dan beralih ke safe haven Dolar AS. Greenback pun menguat versus trio mata uang komoditas (AUD, CAD, dan NZD), serta menanjak terhadap rival mayor dari benua biru yakni Euro dan Sterling. Sekalipun demikian, kenaikan Dolar AS kali ini dinilai hanya bersifat sementara karena masih ada beberapa faktor seperti suku bunga rendah The Fed yang diperkirakan berlangsung lama, defisit besar dalam neraca perdagangan AS, dan optimisme pemulihan ekonomi global yang berpotensi membuat daya tarik Dolar meredup.

Virus Corona Jenis Baru Muncul Di AS

Ketidakpastian politik AS yang menekan selera risiko juga diperparah oleh kabar terbaru yang menyebut bahwa mutasi virus Corona baru asal Inggris telah memasuki AS. Hal ini memicu kekhawatiran baru terkait kemungkinan penerapan pembatasan sosial yang akan kembali memukul pemulihan ekonomi. Pada hari Senin (04/Januari), PM Inggris Boris Johnson sejatinya telah mengambil langkah untuk melakukan pembatasan sosial dalam upaya menekan penyebaran virus Corona jenis baru. Meski demikian, peluncuran vaksin COVID oleh beberapa produsen farmasi seperti Pfizer, AstraZenaca, Moderna, hingga Sinovac diharapkan mampu meredam kekhawatiran pasar terhadap penyebaran virus Corona baru-baru ini.