Para Menteri Keuangan Zona Euro berkomitmen untuk melanjutkan dukungan fiskal di negara mereka masing-masing. Dalam pertemuan yang digelar di Brussels pada hari Senin (18/Januari), mereka juga mendiskusikan rencana pemulihan ekonomi pasca krisis. Hal itu sebagai tindak lanjut dari peringatan Komisi Uni Eropa tentang makin parahnya ketidakseimbangan ekonomi akibat pandemi.
“Diskusi kami hari ini mengkonfirmasi kembali konsensus yang sangat kuat soal kebutuhan untuk mempertahankan kebijakan anggaran pendukung,” kata ketua para Menkeu, Paschal Donohoe, setelah konferensi usai. “Para menteri juga menekankan pentingnya koordinasi dalam upaya kami di level Zona Euro, dan fakta inti bahwa kami dapat mencapai lebih banyak (tujuan) secara kolektif daripada secara individual.”
Komisi tersebut mengamati bahwa pandemi telah semakin menjerumuskan negara-negara yang sudah memiliki banyak utang. Disamping itu, masalah di beberapa bidang seperti daya saing dan ketenagakerjaan pun meningkat. Divergensi yang timbul antara negara-negara dengan sharing currency seperti Zona Euro ini dapat meningkatkan risiko krisis dan membuat kebijakan moneter ECB menjadi kurang efektif. Untuk menghindari hal itu, maka Uni Eropa menyepakati dana bantuan sebesar 750 miliar Euro untuk digunakan secara bersama-sama. Program tersebut juga diharapkan dapat mereformasi pendanaan dan investasi di 27 negara anggota Uni Eropa, serta mendorong potensi pertumbuhan sekaligus menghindari tumpukan utang yang lebih banyak.
“Kita harus memberikan perhatian yang besar terhadap ketidakseimbangan akibat dampak sosial dari krisis yang belum sepenuhnya dirasakan. Kita harus menghindari ketidaksetaraan yang makin mendalam dan sudah mengkhawatirkan dalam masyarakat maupun di antara negara kita,” kata komisioner ekonomi Eropa UE, Paolo Gentiloni, sebagaimana dikutip Reuters.
EUR/USD Tertekan Di Level Rendah
Hasil pertemuan para Menkeu Zona Euro tak banyak berpengaruh pada Euro. Akibat bullish Dolar AS, EUR/USD diperdagangkan melemah di 1.2076, level rendah sejak 9 Desember.
Pekan ini, pasar akan menantikan hasil rapat kebijakan moneter ECB. Bank sentral tersebut diekspektasikan tak mengubah kebijakan setelah pelonggaran moneter Desember lalu. “Tak banyak yang diharapkan dari ECB setelah langkah pelonggaran pada bulan Desember lalu,” tambah analis ING. “Namun demikian, kami mengekspektasikan Presiden Lagarde untuk mengatakan bahwa ECB sedang memonitor nilai tukar secara cermat, (dan) mewaspadai dampak tingkat inflasi rendah pada Euro.”
Pingback: Tes - PT. VICTORY INTERNATIONAL FUTURES
Pingback: Indeks Dolar AS Melemah Tinggalkan Level Tertinggi - PT. VICTORY INTERNATIONAL FUTURES