Chicago (ANTARA) – Harga emas sedikit lebih rendah pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), menyusul kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell di hadapan Komite Perbankan Senat AS, namun pelemahan dolar AS menahan penurunan lebih lanjut logam safe-haven tersebut.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, turun tipis 0,4 dolar AS atau 0,02 persen menjadi ditutup pada 1.838,40 dolar AS per ounce, memperpanjang kerugian untuk hari ketiga berturut-turut.
Emas berjangka melemah 1,8 dolar AS atau 0,1 persen menjadi 1.838,80 dolar AS pada Selasa (21/6/2022), setelah merosot 9,3 dolar AS atau 0,5 persen menjadi 1.840,60 dolar AS pada Jumat (17/6/2022), dan melonjak 30,3 dolar AS atau 1,67 persen menjadi 1.849,9 dolar AS pada Kamis (16/6/2022).
Bursa Comex tutup pada Senin (20/6/2022) untuk hari libur umum Juneteenth atau hari kebebasan.
Powell bersaksi pada Rabu (22/6/2022) bahwa meskipun tujuan dari soft landing
telah dibuat “secara signifikan lebih menantang” dalam beberapa bulan terakhir, Federal Reserve tidak akan gagal dalam tugasnya untuk mengembalikan inflasi ke tingkat 2,0 persen.
Powell juga mengatakan bahwa Federal Reserve tidak mencoba memprovokasi resesi dengan kenaikan suku bunga, tetapi itu mungkin saja terjadi. Ia menolak gagasan bahwa Federal Reserve memiliki rencana untuk menaikkan suku bunga lebih agresif.
Ia mengatakan bahwa bank sentral berusaha menurunkan inflasi tanpa menimbulkan terlalu banyak kerusakan, tetapi kenaikan suku bunga Fed yang agresif dapat mendorong ekonomi AS ke dalam resesi.
“Kami sangat berkomitmen untuk menurunkan inflasi, dan kami bergerak cepat untuk melakukannya,” kata Powell kepada anggota parlemen.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 34,7 sen atau 1,59 persen, menjadi ditutup pada 21,42 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 12,6 dolar atau 1,34 persen, menjadi ditutup pada 926,90 dolar per ounce.