
Harga emas merosot tajam pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), menghentikan kenaikan dua sesi berturut-turut karena dolar menguat setelah data inflasi AS kian panas memicu ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga yang lebih besar oleh Federal Reserve.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, anjlok 23,2 dolar AS atau 1,33 persen menjadi ditutup pada 1.717,40 dolar AS per ounce, mengembalikan kenaikan sekitar 20 dolar AS atau lebih dari 1,0 persen dalam dua sesi sebelumnya.
Baca Juga : Euro Menguat, Mata Uang Asia Naik Tipis sebelum Angka Inflasi
Harga emas berjangka terkerek 12 dolar AS atau 0,69 persen menjadi 1.740,60 dolar AS pada Senin (12/9/2022), setelah menguat 8,40 dolar AS atau 0,49 persen menjadi 1.728,60 dolar AS pada Jumat (9/9/2022), dan tergelincir 7,60 dolar AS atau 0,44 persen menjadi 1.720,20 dolar AS pada Kamis (8/9/2022).
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Selasa (13/9/2022) bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) AS, yang melacak sebagian besar barang dan jasa, naik 0,1 persen bulan ke bulan dan 8,3 persen tahun ke tahun pada Agustus. Tidak termasuk biaya makanan dan energi yang mudah berubah, IHK naik 0,6 persen dari Juli dan 6,3 persen dari bulan yang sama pada 2021.
Indeks yang lebih tinggi dari yang diperkirakan mendorong dolar AS lebih kuat dan memicu ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga yang lebih besar oleh Federal Reserve (Fed) dalam upaya untuk mengekang inflasi yang kian panas.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya yang dipimpin oleh euro, mencapai tertinggi intraday 109,49, naik untuk pertama kalinya dalam lima sesi, didukung oleh data IHK dan ekspektasi suku bunga yang lebih hawkish.
Sumber : Harga Emas Terjun Bebas Imbas Dolar AS Menguat : Okezone Economy
Pingback: Harga Minyak Naik, Pencabutan Lockdown China Bantu Prospek Permintaan - PT. VICTORY INTERNATIONAL FUTURES