Harga Minyak Naik, Pencabutan Lockdown China Bantu Prospek Permintaan

Harga minyak memulai minggu dengan catatan yang positif tatkala pencabutan pembatasan COVID di kota besar China mendorong optimisme atas pemulihan permintaan di negara importir minyak mentah terbesar dunia itu.

Kota besar China Chengdu – yang merupakan kota terbesar yang menghadapi pembatasan COVID setelah Shanghai awal tahun ini – akan mulai mengurangi pembatasan dua minggu mulai Senin. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekonomi di kota tersebut, dengan dibukanya kembali transportasi umum dan pribadi kemungkinan membantu permintaan bahan bakar.

Harga minyak Brent yang diperdagangkan di London naik 1% di $92,50 per barel, sementara harga minyak WTI naik 1,2% ke $85,81 per barel pukul 07.49 WIB. Kedua kontrak pulih dari kerugian tiga minggu berturut-turut, di tengah kekhawatiran atas kemungkinan resesi global.

Harga minyak anjlok dari level tertinggi yang dicapai awal tahun ini, akibat pembatasan di China, ditambah dengan kenaikan inflasi dan suku bunga sangat merusak prospek permintaan tahun ini. Permintaan China khususnya sangat menderita karena produksi industri dihentikan di beberapa pusat wilayah utama.

Baca Juga : Harga Emas Terjun Bebas Imbas Dolar AS Menguat

Kelebihan pasokan yang disebabkan oleh penurunan yang stabil dari Cadangan Minyak Strategis (SPR) AS, dan peningkatan pasokan oleh Rusia, juga menarik harga dari level tertinggi tahunan.

Fokus minggu ini yakni rapat Federal Reserve AS, di mana bank sentral diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin dan memberi sinyal pengetatan lebih lanjut yang akan datang. Langkah ini juga diperkirakan setelah data inflasi AS tinggi pada bulan Agustus, mengindikasikan bahwa tekanan inflasi di negara itu belum mereda.

Kedua faktor ini akan sangat membebani pertumbuhan ekonomi, berpotensi merugikan permintaan minyak mentah di negara tersebut. Hal ini juga diperkirakan akan meningkatkan dolar, membuat minyak mentah lebih mahal bagi importir luar negeri.

Harga minyak turun tajam pekan lalu setelah data inflasi AS, begitu pula spekulasi atas peningkatan pasokan Rusia juga membebani sentimen.

Namun, permintaan minyak global diperkirakan akan menguntungkan saat memasuki musim dingin, di mana harga gas alam yang tinggi mendorong lebih banyak negara untuk mengadopsi penggunaan minyak untuk tujuan pemanasan.

Permintaan bensin AS juga telah menunjukkan ketahanan sepanjang tahun ini, dan diperkirakan akan tetap stabil dalam beberapa bulan mendatang.

Sumber : Harga Minyak Naik, Pencabutan Lockdown China Bantu Prospek Permintaan Oleh Investing.com

This Post Has One Comment

Comments are closed.