Emas Jatuh di Bawah $1.700 Jelang Rilis Inflasi AS & Risalah Fed

Emas Jatuh di Bawah $1.700 Jelang Rilis Inflasi AS & Risalah Fed

Oleh Ambar Warrick

Victory Malang – Harga emas jatuh pada hari Rabu tatkala investor menunggu rilis data inflasi utama AS minggu ini, sementara risalah rapat Federal Reserve bulan September juga menjadi fokus.

Harga emas spot turun 0,15% ke $1.663,59/oz, dan harga emas berjangka jatuh 0,88% ke $1.671,20/oz pukul 07.32 WIB. Kedua instrumen bergerak sedikit pada hari Selasa setelah turun tajam di awal minggu.

Harga emas saat ini kembali di bawah level support kunci $1.700, karena tekanan dari dolar meningkat di tengah sinyal yang lebih hawkish dari Federal Reserve. Risalah dari rapat Fed bulan September yang akan dirilis sesi hari ini, juga diperkirakan akan memperkuat sikap The Fed, mengingat bank sentral menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin dan mengingatkan bahwa mereka bersedia mengambil risiko beberapa hambatan ekonomi dari suku bunga yang tinggi, saat bergerak untuk mengendalikan inflasi.

Data inflasi AS bulan September juga merupakan titik fokus utama untuk pasar logam minggu ini. Data inflasi harga produsen akan dirilis pada hari Rabu, dan diperkirakan akan menunjukkan bahwa hambatan harga untuk produsen berlanjut bulan lalu.

Inflasi harga konsumen, data inflasi yang dipantau lebih dekat, akan dirilis pada hari Kamis, dan diperkirakan akan menunjukkan inflasi tetap berada di dekat level tertinggi 40 tahun bulan lalu. Kedua angka tersebut, ditambah dengan data pekerjaan yang kuat minggu lalu, diperkirakan akan memberikan dorongan yang cukup bagi The Fed untuk terus menaikkan suku bunga dengan besar.

Harga emas anjlok tahun ini, baru-baru ini merosot ke level terendah dua tahun pasalnya kenaikan suku bunga di seluruh dunia meningkatkan biaya peluang memiliki logam kuning. Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut selama inflasi tinggi tetap ada.

Melemahnya minat untuk emas juga merampas status safe haven-nya tahun ini, di mana dolar sebagian besar menyalip emas dan logam mulia lainnya.

Di antara logam industri, tembaga sebagian besar tidak berubah di sekitar $3,4227. Logam merah mengalami awal yang kuat untuk minggu ini saat pasar China dibuka kembali setelah libur panjang.

Pasar kini mewaspadai setiap langkah pembatasan baru di China yang berpotensi menghambat permintaan, setelah kebangkitan kasus COVID di negara tersebut. Fokus juga tertuju pada pengumuman langkah-langkah stimulus besar selama Kongres Nasional Partai Komunis ke-20 pekan ini.

Pasar juga menunggu data inflasi dan perdagangan China, yang akan dirilis pada hari Jumat, untuk mendapat isyarat lebih lanjut tentang potensi pemulihan ekonomi.

Sumber : Investing.com

This Post Has One Comment

Comments are closed.