• USD/JPY mengambil tawaran untuk mengurangi pelemahan dalam perdagangan harian, pemulihan dari level terendah satu bulan.
• Imbal hasil, Kontrak Berjangka S&P 500 pulih karena regulator AS menjinakkan risiko yang berasal dari SVB, Signature Bank.
• Risalah rapat BoJ akan sangat penting untuk diperhatikan karena taruhan hawkish pada langkah bank sentral Jepang selanjutnya meningkat setelah keluarnya Kuroda.
• Data yang berpusat pada konsumen AS akan sangat penting setelah rilis NFP yang lebih kuat dari prakiraan.

USD/JPY berbalik arah dari level terendah satu bulan, yang ditandai sebelumnya di Asia, karena mengambil tawaran beli ke 134,50 di tengah satu jam awal pembukaan pasar Tokyo pada hari Senin. Meskipun begitu, pasangan Yen tetap melemah untuk hari ketiga berturut-turut karena pengunduran diri Gubernur Bank of Japan (BoJ) Haruhiko Kuroda mendorong seruan hawkish untuk langkah selanjutnya dari bank sentral Jepang tersebut. Yang juga menantang para pembeli pasangan mata uang ini adalah sentimen yang berhati-hati menjelang sejumlah data/acara penting pekan ini, termasuk Risalah Rapat BoJ dan angka-angka yang berpusat pada konsumen AS termasuk Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Penjualan Ritel untuk bulan Februari.

Pemulihan terbaru pasangan Yen ini dapat dikaitkan dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang baru-baru ini menguat, serta sentimen risk-on di pasar, terutama didorong oleh upaya regulator AS untuk menjinakkan risiko pasar keuangan yang berasal dari Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank. Meskipun demikian, imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun mengalami penurunan harian terbesar dalam empat bulan terakhir, yaitu sebesar 3,75%, sementara Kontrak Berjangka S&P 500 juga mengalami pemulihan dari level terendah dalam sembilan minggu terakhir.

Departemen Keuangan AS, Federal Reserve dan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) mengambil tindakan bersama untuk meredam risiko yang berasal dari SVB dan Signature Bank selama akhir pekan.

“Semua deposan Silicon Valley Bank dan Signature Bank akan dilindungi sepenuhnya,” kata pihak berwenang dalam sebuah pernyataan bersama yang dirilis beberapa menit yang lalu. Indeks Kontrak Berjangka S&P 500 dan imbal hasil obligasi pemerintah AS mengkonsolidasikan pelemahan hari sebelumnya setelah terlambatnya rencana pihak berwenang AS untuk menjinakkan krisis keuangan.

Terlepas dari sentimen risk-on, meningkatnya pertaruhan hawkish pada langkah BoJ selanjutnya, terutama setelah pengunduran diri Kuroda, tampaknya memberikan tekanan turun pada harga USD/JPY. Di jalur yang sama, ada juga keraguan para pengamat Federal Reserve (The Fed) setelah data ketenagakerjaan AS yang beragam pada hari Jumat. Nonfarm Payrolls (NFP) AS tumbuh lebih dari 205 ribu yang diharapkan menjadi 311 ribu di bulan Februari, dibandingkan 504 ribu (direvisi), sementara Tingkat Pengangguran naik ke 3,6% untuk bulan tersebut dibandingkan dengan 3,4% yang diharapkan dan sebelumnya. Lebih lanjut, Penghasilan Rata-Rata Per Jam naik secara YoY namun menurun secara bulanan untuk bulan Februari, sedangkan Partisipasi Angkatan Kerja meningkat selama bulan tersebut.

Ke depan, Risalah Rapat BoJ hari Rabu akan sangat penting untuk mengkonfirmasi bias hawkish terbaru untuk langkah bank sentral Jepang selanjutnya, yang pada gilirannya dapat membebani harga USD/JPY jika sesuai dengan prakiraan pasar. Namun, cetakan yang lebih kuat dari angka-angka yang berpusat pada konsumen AS dapat memperbarui taruhan hawkish The Fed menjelang Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bulan Maret yang sangat penting dan dapat menarik kembali para pembeli USD/JPY.

Analisis Teknis

Meskipun Exponential Moving Average (EMA) 200-hari membatasi penurunan jangka pendek USD/JPY di dekat 134,00, pemulihan terbaru pasangan Yen ini membutuhkan validasi dari level EMA 100-hari di sekitar 135,00.

LEVEL-LEVEL TEKNIS USD/JPY