- Harga emas memangkas pelamahan dalam perdagangana harian setelah jatuh dalam dua minggu terakhir berturut-turut.
- Dolar AS yang ragu-ragu mendukung sentimen risk-off, pemulihan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat dan menempatkan dasar di bawah harga XAU/USD.
- Nonfarm Payrolls Amerika Serikat ditunggu untuk mengkonfirmasi pelonggaran bias hawkish di antara para pengambil kebijakan The Fed dan dapat mendorong harga Emas.
- Berita utama mengenai Tiongkok, perbankan juga menjadi penting bagi para pedagang XAU/USD.
HargaEmas (XAU/USD) mengkonsolidasikan pelamahan dalam perdagangan harian di sekitar $1.963 karena Dolar AS turun dari level tertinggi harian, meskipun sentimen negatif dan imbal hasil yang lebih kuat, karena pasar bersiap untuk rilis data penting Nonfarm Payrolls (NFP) AS.
Perlu dicatat bahwa harga Emas turun dalam dua minggu terakhir berturut-turut, bahkan ketika Dolar AS tetap tertekan, di tengah meredanya kekhawatiran akan krisis perbankan dan berita utama yang suram seputar konsumen utama XAU/USD, Tiongkok. Namun, kekhawatiran terbaru di pasar memungkinkan Greenback untuk mengurangi kerugian sebelumnya karena minggu penting yang terdiri dari data aktivitas Amerika Serikat dan laporan lapangan pekerjaan untuk bulan Maret dimulai.
Harga Emas Gagal untuk Mengambil Dukundan dari Pelemahan Dolar AS
Harga emas tetap bertahan meskipun ada pemulihan terbaru pada harga Emas, logam mulia ini tetap turun dalam dua minggu terakhir berturut-turut bahkan ketika Dolar AS turun. Alasannya dapat dikaitkan dengan meredanya kekhawatiran perbankan dan berita utama yang suram mengenai salah satu konsumen Emas terbesar di dunia, yaitu Tiongkok. Meskipun demikian, kekhawatiran harga terbaru yang berasal dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, yang dikenal sebagai OPEC+, mendorong kenaikan XAU/USD.
Meskipun demikian, OPEC+ mengumumkan pemangkasan produksi yang mengejutkan dan menawarkan awal yang optimis untuk Indeks Dolar AS (DXY), naik 0,25% di sekitar 102,85 baru-baru ini. Namun, meredanya kekhawatiran akan krisis perbankan dan data AS yang beragam bergabung dengan pelonggaran bias hawkish pada langkah Federal Reserve (The Fed) membebani Dolar AS dan membuat para pembeli Emas tetap optimis.
Baca Juga : Penjual USD/JPY Melangkah Masuk untuk Menutup Celah Pembukaan
Berbicara mengenai data, Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (PCE) AS, pengukur inflasi yang lebih disukai The Fed, turun ke 4,6% YoY di bulan Februari dari 4,7% yang diperkirakan dan sebelumnya. Secara bulanan, inflasi PCE Inti naik 0,3% sementara turun di bawah ekspektasi pasar sebesar 0,4% dan revisi turun 0,5% dari angka sebelumnya. Lebih lanjut, pembacaan IMP Chicago untuk bulan Maret lebih kuat dari yang diharapkan pada 43,8 poin, tetapi ini masih merupakan level yang relatif lemah dan konsisten dengan perlambatan sektor manufaktur di AS. Pada baris yang sama, pembacaan akhir Indeks Keyakinan Konsumen University of Michigan (UoM) turun ke 62,0 pada bulan Maret, dibandingkan dengan estimasi kilat 63,4 dan perkiraan pasar 63,2. Kondisi Ekonomi Saat Ini turun dari 70,7 di bulan Februari ke 66,3 dan Indeks Ekspektasi Konsumen turun dari 64,7 ke 59,2.
Laporan UoM menyebutkan mengenai inflasi bahwa ekspektasi satu tahun ke depan “turun dari 4,1% pada Februari ke 3,6%, angka terendah sejak April 2021, tetapi tetap jauh di atas kisaran 2,3-3,0% yang terlihat dalam dua tahun sebelum pandemi.” Ekspektasi lima tahun berada di 2,9% selama empat bulan berturut-turut.
Sebelumnya, pembacaan akhir Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal keempat (Q4) AS, juga dikenal sebagai PDB Riil, mencatatkan angka pertumbuhan tahunan yang mudah sebesar 2,6% versus 2,7% dari perkiraan sebelumnya. Meskipun demikian, data yang diterbitkan oleh Conference Board menunjukkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen di AS sedikit meningkat menjadi 104,2 di bulan Maret dari 103,4 di bulan Februari.
Menyusul data tersebut, Presiden AS Joe Biden menyampaikan pernyataan setelah laporan PCE Februari, menyoroti kemajuan dalam “perang melawan inflasi.” Senada dengan itu, Presiden Federal Reserve Bank of Boston Susan Collins dan Presiden The Fed New York John C. Williams mengutip pelonggaran dalam inflasi tetapi menyoroti data yang masuk untuk menentukan langkah The Fed selanjutnya.
Di tempat lain, diplomat tinggi Tiongkok Wang Yi mengatakan pada hari Jumat bahwa hubungan AS dan Tiongkok sedang menghadapi tantangan dan kesulitan. “Saya mendesak AS untuk menghentikan penindasan, pemisahan diri adalah hal yang salah,” tambah Wang. Dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini sebelumnya berselisih mengenai hubungan AS dengan Taiwan dan hubungan negara naga tersebut dengan Rusia.
Di tengah-tengah drama ini, FedWatch Tool CME menunjukkan peluang mendekati 52% untuk kenaikan suku bunga Fed sebesar 0,25% di bulan Mei dan menempatkan dasar di bawah harga Emas. Di sisi lain, Kontrak Berjangka S&P 500 mencetak pelemahan tipis sementara imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat mengkonsolidasikan kerugian terbaru dan menantang kenaikan XAU/USD.
Indeks Manajer Pembelian Amerika Serikat, Laporan Ketenagakerjaan Diperhatikan
Ke depan, harga Emas akan bergantung pada Indeks Manajer Pembelian Amerika Serikat, data ketenagakerjaan untuk bulan Maret, dan juga berita utama seputar Tiongkok dan perbankan. Dengan adanya harapan baru akan inflasi yang lebih kuat, terutama karena langkah OPEC+, data yang masuk dapat membebani harga Emas jika mereka mencetak angka yang kuat dan memungkinkan Dolar AS mempertahankan kenaikan terbaru.
Analisis Teknikal Harga Emas
Harga emas tetap tertekan dalam dua minggu terakhir berturut-turut setelah menyaksikan penolakan dari ambang batas $2,000. Namun, pelemahan terbaru logam ini membenarkan penembusan ke bawah pada Exponential Moving Average (EMA) 50-bar, serta garis tren naik selama tiga minggu.
Perlu dicatat bahwa sinyal bearish dari indikator Moving Average Convergence and Divergence (MACD) bergabung dengan cetakan suram dari garis Relative Strength Index (RSI) yang berada di level 14, membuat para penjual Emas tetap optimis.
Namun, level EMA 100 di sekitar $1.943 dan angka bulat $1.900 dapat menguji penurunan XAU/USD selama pelemahan harga terbaru, dan tidak lupa juga swing low terbaru di sekitar $1.957.
Baca Juga : Penjual EUR/USD serang 1,0800 karena Penghindaran Risiko Bergabung dengan Konsolidasi
Sebaliknya, garis EMA 50 dan garis support yang berubah menjadi resistance, masing-masing di dekat $1.965 dan $1.970, menjaga kenaikan harga menjelang area horizontal selama dua minggu di sekitar $1.985-87. Setelah itu, level $2.000 yang sangat penting akan menarik perhatian para pembeli Emas.
Jika XAU/USD tetap menguat melewati $2.000, level tertinggi bulanan sebelumnya di sekitar $2.010 dan level acuan $2.050 dapat menguji para pembeli Emas sebelum mengarahkan mereka ke puncak tahunan terakhir di sekitar $2.070.
Harga Emas: Grafik Empat Jam

Tren: Diprakirakan akan terjadi penurunan lebih lanjut
LEVEL-LEVEL TEKNIS XAU/USD
TINJAUAN | |
---|---|
Harga terakhir hari ini | 1962.38 |
Perubahan harian hari ini | -6.62 |
Perubahan harian hari ini % | -0.34 |
Pembukaan harian hari ini | 1969 |
TREN | |
---|---|
SMA 20 Harian | 1926.26 |
SMA 50 Harian | 1893.07 |
SMA 100 Harian | 1852.78 |
SMA 200 Harian | 1783.91 |
LEVEL | |
---|---|
Tinggi Harian Sebelumnya | 1987.7 |
Rendah Harian Sebelumnya | 1966.95 |
Tinggi Mingguan Sebelumnya | 1987.7 |
Rendah Mingguan Sebelumnya | 1944.08 |
Tinggi Bulanan Sebelumnya | 2009.88 |
Rendah Bulanan Sebelumnya | 1809.46 |
Fibonacci Harian 38,2% | 1974.88 |
Fibonacci Harian 61,8% | 1979.77 |
Pivot Point Harian S1 | 1961.4 |
Pivot Point Harian S2 | 1953.8 |
Pivot Point Harian S3 | 1940.65 |
Pivot Point Harian R1 | 1982.15 |
Pivot Point Harian R2 | 1995.3 |
Pivot Point Harian R3 | 2002.9 |