• GBP/USD tetap memegang kendali di wilayah bullish.
• Dolar AS kehilangan daya tariknya karena data AS memburuk.

GBP/USD menguat pada hari ini dan tetap berada di wilayah bullish setelah dua hari berturut-turut mencapai level higher highs dan higher lows. Pada saat artikel ini ditulis, GBP/USD bertahan di dekat 1,2500 dalam kisaran 15 poin. Pound Sterling memanfaatkan pelemahan Dolar AS yang tertekan setelah penurunan aktivitas pabrik AS meningkatkan kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Pertama, IMP manufaktur AS turun pada bulan Maret ke level terendah sejak Mei 2020 dan pesanan pabrik AS turun untuk bulan kedua berturut-turut, turun 0,7% pada bulan Februari setelah turun 2,1% pada bulan Januari dari lonjakan 1,7% pada bulan Desember. Institute for Supply Management (ISM) melaporkan kemarin bahwa IMP Manufaktur turun ke 46,3 bulan lalu. Ini adalah yang terburuk sejak Mei 2020, dari 47,7 di bulan Februari.

Kemudian, kita memiliki lowongan pekerjaan JOLTS Februari AS turun 630 ribu ke 9,93 juta, level terendah sejak Mei 2021. “Rasio lowongan pekerjaan terhadap pengangguran turun menjadi 1,67 versis 1,86, menunjukkan beberapa pelonggaran dalam permintaan tenaga kerja tetapi masih dalam kondisi pasar tenaga kerja yang seimbang,” para analis di ANZ Bank menjelaskan, kemudian menambahkan, “penurunan terbesar dalam lowongan kerja terjadi pada layanan profesional dan bisnis, diikuti oleh layanan kesehatan. Layanan akomodasi dan makanan, mengalami penurunan kembali ke level pertengahan tahun 2022. Lowongan pekerjaan konstruksi meningkat meskipun sektor ini memiliki sensitivitas terhadap suku bunga.

Kumpulan data pekan ini jatuh setelah data PCE Jumat lalu, ukuran inflasi pilihan Federal Reserve, yang juga beragam dan membebani greenback. Namun, sementara data utama dan inti keduanya datang lebih rendah dari yang diharapkan, super inti meningkat untuk bulan kedua berturut-turut menjadi 4.63% YoY yang merupakan yang tertinggi sejak Oktober. “Ini bukanlah arah yang diinginkan oleh The Fed sehingga kami melihat kecenderungan hawkish dalam sejumlah komentar The Fed akan terus berlanjut,” para analis di Brown Brothers Harriman menjelaskan.

Namun demikian, pasar melihat penurunan lowongan pekerjaan di AS sebagai tanda bahwa Federal Reserve akan dapat mengurangi pengetatan kebijakan moneternya. Pasar menilai ulang risiko kenaikan suku bunga sebesar 25bp di bulan Mei menjadi 50% (dari 70% sebelum rilis data).

Data Nonfarm Payrolls AS akan Diperhatikan

Ke depan, fokus pekan ini adalah pada laporan lapangan pekerjaan pada hari Jumat, meskipun banyak pasar akan ditutup untuk liburan Paskah.

“Payrolls AS kemungkinan besar tetap kuat pada kecepatan yang masih di atas tren di bulan Maret, meskipun melambat dari cetakan yang lebih kuat di bulan Januari-Februari,” para analis di TD Securities menjelaskan.

“Kami juga melihat bahwa Tingkat Pengangguran tidak berubah di 3,6%, dan pertumbuhan upah akan naik 0,3% MoM.

LEVEL-LEVEL TEKNIS GBP/USD