Dolar Menguat, Peluang Kenaikan Suku Bunga Fed Berubah usai Pekerjaan Maret dan Tekanan Bank Surut

Dolar menguat pada hari Senin (10/04) dan terakhir turun tipis Selasa pagi ini. Penguatan dolar didukung oleh kenaikan imbal hasil Treasury kala spekulasi kenaikan suku bunga Federal Reserve meningkat pasca data terbaru menunjukkan kekuatan yang sedang berlangsung di pasar tenaga kerja dan pelonggaran lebih lanjut dari tekanan dalam sistem perbankan.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, berakhir naik 0,48% di 102,227 dan turun tipis 0,11% pagi ini pukul 08.38 WIB.

Sekitar 72% trader memperkirakan the Fed akan menaikkan suku bunga pada 3 Mei, naik dari sekitar 55% minggu lalu, Alat Pemantau Suku Bunga Fed dari Investing.com menunjukkan, setelah ekonomi AS menciptakan 236.000 pekerjaan di bulan Maret dan pengangguran tanpa diduga turun menjadi 3,5%.

“Secara keseluruhan, data ketenagakerjaan menunjukkan bahwa tekanan inflasi masih sangat kuat,” Jefferies menjelaskan dalam catatan baru-baru ini. “Ada bukti bahwa pelemahan mungkin terakumulasi di beberapa kantong, tetapi tidak secara agregat,” tambahnya.

Imbal hasil obligasi naik karena perubahan hawkish dari kenaikan suku bunga the Fed, dengan imbal hasil obligasi 2 tahun bertahan di angka 4%, dan ini mendorong dolar lebih tinggi.

Baca Juga : Analisis Harga EUR/USD: Memantul dari Pertemuan Support 1,0840-45

Tanda-tanda bahwa tekanan di sektor perbankan mereda juga telah membantu mendukung ekspektasi hawkish kenaikan suku bunga lainnya di saat banyak orang memperkirakan bahwa pengetatan kondisi kredit akan membantu mengendalikan pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

“Secara keseluruhan, data arus masuk dana pasar uang, pinjaman Fed dan neraca bank menunjukkan tanda-tanda tentatif stabilisasi relatif terhadap beberapa minggu yang lalu, tetapi tentu saja tidak memberikan ‘semua sangat jelas’ dulu,” Goldman Sachs menyatakan dalam catatan.

Meskipun menguat pada hari Senin, dolar tetap berada dalam kisaran yang terbatas, kata para ahli strategi teknikal, meskipun mereka memperkirakan bahwa pergerakan di atas level 103 kemungkinan akan mendukung kenaikan lebih lanjut.

“Pergerakan kembali di atas 103 pada dolar akan menjadi bullish untuk upaya reli lebih lanjut menuju zona 106-107 menuju resistensi yang lebih besar … namun mata uang tetap terkunci dalam batas yang agak ketat (100-106+) saat kita memasuki minggu baru menjelang musim laporan keuangan di AS,” kata Janney Montgomery Scott dalam sebuah catatan.