• GBP/USD berosilasi dalam kisaran perdagangan sempit di dekat level tertinggi sejak 11 Mei.
• Pertaruhan untuk jeda kenaikan suku bunga The Fed dalam waktu dekat membebani USD dan bertindak sebagai pendorong.
• Ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh BoE memberikan dukungan lainnya pada mata uang utama.

Pasangan GBP/USD terlihat mengkonsolidasikan kenaikan semalam ke level tertinggi sejak 11 Mei dan berosilasi dalam kisaran perdagangan sempit, tepat di atas pertengahan 1,2500-an selama sesi Asia pada hari Jumat.

Dolar AS (USD) merana di dekat level terendah dua minggu dan terus terbebani oleh rilis Klaim Pengangguran Awal AS yang mengecewakan, yang pada gilirannya bertindak sebagai pendorong bagi pasangan GBP/USD. Departemen Tenaga Kerja AS (DOL) melaporkan pada hari Kamis bahwa jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran naik lebih dari yang diantisipasi, ke level tertinggi dalam lebih dari 1-1/2 tahun pada minggu lalu. Hal ini, pada gilirannya, memperkuat ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menghentikan kenaikan suku bunga setelah pertemuan kebijakan selama dua hari pada tanggal 13-14 Juni. Hal ini menyebabkan penurunan semalam pada imbal hasil obligasi pemerintah AS dan melemahkan Greenback.

Baca Juga : GBP/USD Bertahan Stabil di Sekitar Pertengahan 1,2400-an

Selain itu, sedikit peningkatan dalam sentimen risiko global semakin membebani safe-haven dan menawarkan dukungan lebih lanjut bagi pasangan GBP/USD. Meskipun demikian, kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi global dapat membatasi optimisme di pasar. Faktanya, Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memprakirakan bahwa ekonomi global akan mengalami pemulihan yang lemah di tahun-tahun mendatang karena inflasi inti yang terus-menerus dan kebijakan moneter yang lebih ketat membebani permintaan. OECD saat ini memprakirakan ekonomi global akan tumbuh sebesar 2,7% tahun ini – tingkat pertumbuhan tahunan terendah sejak krisis keuangan 2008-2009, tidak termasuk tahun 2020 yang dilanda pandemi.

Selain itu, ekspektasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga lagi di bulan Juli membantu membatasi sisi negatif dari Greenback dan menahan para trader pedagang tidak memasang taruhan bullish yang agresif pada pasangan GBP/USD. Terlepas dari retorika dovish minggu lalu oleh beberapa pejabat The Fed, kenaikan suku bunga yang mengejutkan oleh Reserve Bank of Australia (RBA) dan Bank of Canada (BoC) minggu ini menunjukkan bahwa perang melawan inflasi masih belum berakhir. Hal ini mendukung prospek pengetatan lebih lanjut oleh The Fed. Namun, sisi negatif dari mata uang-mata uang mayor tetap tertahan oleh ekspektasi bahwa Bank of England (BoE) akan jauh lebih agresif dalam pengetatan kebijakan untuk menahan inflasi yang sangat tinggi.

Sementara itu, para pedagang mungkin lebih memilih untuk absen menjelang angka inflasi konsumen AS terbaru dan risiko peristiwa bank sentral utama – pertemuan kebijakan moneter FOMC yang sangat dinanti-nantikan – minggu depan. Sementara itu, pasangan GBP/USD tetap bergantung pada dinamika harga USD tanpa adanya rilis ekonomi yang menggerakkan pasar – baik dari Inggris maupun AS. Namun demikian, harga spot ini tetap berada di jalur yang tepat untuk mencatatkan kenaikan selama dua minggu berturut-turut.

LEVEL-LEVEL TEKNIS GBP/USD