• Para pembeli Indeks Dolar AS beristirahat sejenak di puncak mingguan, mendorong tren naik dua hari.
• Data perumahan AS yang suram memperbarui pembicaraan tentang poros kebijakan The Fed dan menahan para pembeli DXY.
• Surutnya optimisme pada ekuitas, kekhawatiran baru akan perselisihan AS-Tiongkok juga menantang kenaikan greenback di tengah agenda kalender yang ringan.
• Data AS tingkat menengah dan beberapa katalis risiko akan menjadi penting untuk petunjuk baru.

IndeksDolar AS (DXY) memudar dari level tertinggi 15 bulannya, menyusul kenaikan beruntun selama dua hari untuk menyegarkan level tertinggi mingguan di sekitar 100,55, karena para pelaku pasar mencari lebih banyak petunjuk di tengah lesunya sesi Asia pada hari Kamis. Meski begitu, ukuran greenback terhadap enam mata uang utama turun ke 100,25 pada saat berita ini ditulis.

DXY sebelumnya menyambut baik harapan untuk menyaksikan kenaikan suku bunga The Fed lebih lama, serta kekhawatiran dovish mengenai Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of England (BoE). Namun, data perumahan AS yang suram pada hari Rabu dan penurunan optimisme tentang bank-bank AS menandai keraguan tentang kekuatan greenback bahkan ketika para pelaku pasar mengkhawatirkan perubahan kebijakan Federal Reserve (The Fed) setelah bulan Juli.

Baca juga : Analisis Harga EUR/USD: Pembeli Euro Incar 1,1280, Tunggu Penjualan Ritel

Pada hari Rabu, pertumbuhan inflasi Inggris merosot untuk bulan Juni dan menantang hawkish BoE. Di tempat lain, anggota Dewan Pemerintahan ECB Yannis Stournaras mengatakan kepada CGTN Europe pada hari Rabu bahwa ia tidak yakin apakah ECB akan menaikkan suku bunga lagi setelah kenaikan sebesar 25 bp minggu depan. Pembuat kebijakan tersebut juga berargumen bahwa inflasi sedang turun dan menambahkan bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut dapat merusak perekonomian.

Meskipun demikian, Building Permits AS untuk bulan Juni menandai kontraksi sebesar 3,7% dibandingkan dengan kenaikan sebelumnya sebesar 5,6% (direvisi) sedangkan Housing Starts juga merosot 8,0% untuk periode tersebut dari 15,7% yang direvisi sebelumnya. Perlu diamati bahwa pertumbuhan Penjualan Ritel AS yang lebih lambat yang dirilis sebelumnya untuk bulan Juni kontras dengan rincian yang menjanjikan untuk mempertahankan Federal Reserve dalam mempertahankan tingkat suku bunga yang lebih tinggi lebih lama, serta membantu dalam mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 0,25% di bulan Juli. Hal yang sama memicu kenaikan korektif Dolar AS dari level terendah 15 bulan pada hari Selasa dan membantu mempertahankan pemulihan pada hari Rabu meskipun data perumahan AS suram.

Pada halaman yang berbeda, bank-bank papan atas dan regional dari AS menunjukkan peningkatan laba karena suku bunga yang lebih tinggi sementara saham-saham teknologi terdepan juga mendukung imbal hasil yang suram. Namun, kekhawatiran akan kenaikan suku bunga yang lebih tinggi dan kurangnya beberapa data/acara penting mengecewakan para optimis. Selain itu, komentar terbaru dari diplomat Tiongkok dan persiapan AS untuk membatasi investasi dan ekspor chip AI ke Tiongkok memperbaharui kekhawatiran akan perselisihan Tiongkok-Amerika dan membebani sentimen, serta Dolar AS akhir-akhir ini.

Sementara menggambarkan sentimen, Kontrak Berjangka S&P500 mencetak pelemahan tipis sedangkan imbal hasil obligasi Treasury AS diperdagangkan bervariasi di level terendah mingguan.

Ke depan, beberapa katalis risiko akan sangat penting untuk menentukan pergerakan DXY jangka pendek sementara Klaim Pengangguran Awal AS dan Penjualan Rumah Baru akan menghiasi kalender ekonomi.

Analisis Teknis

Penembusan naik yang jelas dari garis resisten dua minggu sebelumnya, saat ini support di sekitar 98,90, bergabung dengan sinyal MACD yang bullish akan mengarahkan para pembeli Indeks Dolar AS menuju rintangan MA 10 Hari di sekitar 100,65. Namun, tren bearish tetap berlaku kecuali harga berhasil bertahan melewati level terendah April di sekitar 100,80.

LEVEL-LEVEL TEKNIS INDEKS DOLAR AS