• AUD/USD turun dari level tertinggi dalam perdagangan harian selama hari yang lesu setelah penurunan beruntun selama dua hari.
• Ekspektasi Inflasi Australia untuk bulan Agustus turun ke 4,9% dari sebelumnya 5,2%.
• Presiden AS Biden menandatangani perintah eksekutif untuk melarang investasi teknologi tertentu dari Tiongkok, Beijing tampak sangat khawatir.
• IHK AS akan dicermati dengan seksama untuk mendapatkan arah yang jelas, katalis risiko dapat menghibur para pedagang Australia menjelang rilis.

AUD/USD mundur dari level tertinggi dalam perdagangan harian sambil mempertahankan momentum lesu di awal hari di sekitar 0,6530 setelah petunjuk inflasi Australia untuk bulan Agustus menunjukkan hasil yang lebih lemah. Dengan demikian, pasangan AUD ini juga gagal bereaksi terhadap kemungkinan ketegangan AS-Tiongkok atas perintah Gedung Putih yang membatasi investasi teknologi ke Beijing. Alasannya dapat dikaitkan dengan sentimen pasar yang berhati-hati menjelang data inflasi AS, berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK), untuk bulan Juli.

Meskipun demikian, Ekspektasi Inflasi Konsumen Australia turun menjadi 4,9% dari 5,2% sebelumnya, yang pada gilirannya mendukung jeda Reserve Bank of Australia (RBA) baru-baru ini terhadap siklus pengetatan. Namun, S&P Global terlihat sedikit hawkish terhadap RBA dan menempatkan harga pasangan mata uang AUD di bawah level terendah. “Risiko utama adalah bahwa inflasi di Australia lebih tinggi daripada yang diperkirakan dan RBA harus menaikkan suku bunga dengan lebih kuat,” ujar lembaga pemeringkat dan riset global tersebut pada hari Rabu.

Baca Juga : USD/JPY Naik Mendekati Puncak Bulanan, Level 144,00 Kembali Terlihat saat

Di tempat lain, Kementerian Perdagangan Tiongkok menunjukkan keprihatinan yang serius dan menandai hak untuk mengambil tindakan pembalasan pada hari Kamis pagi di sesi Asia, demikian menurut Reuters. Berita ini juga mengutip Kementerian Perdagangan Tiongkok yang mengatakan, “Berharap bahwa AS akan menghormati hukum ekonomi pasar dan prinsip persaingan yang adil.”

Pada hari Rabu malam, Presiden AS Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang yang telah lama ditunggu-tunggu yang memungkinkan Departemen Keuangan AS untuk melarang atau membatasi investasi AS tertentu di entitas-entitas Tiongkok, demikian menurut Reuters.

Perlu dicatat bahwa kekhawatiran atas ekonomi yang membayangi dari Tiongkok, Eropa dan Inggris bergabung dengan tindakan keras lembaga-lembaga pemeringkat global terhadap bank-bank, membebani sentimen dan harga AUD/USD. Di baris yang sama adalah kekhawatiran terhadap deflasi di Tiongkok dan keraguan pasar mengenai pergerakan bank-bank sentral utama di masa depan.

Di tengah-tengah semua ini, indeks-indeks Wall Street ditutup dalam zona merah dan imbal hasil obligasi Treasury AS turun, sementara Kontrak Berjangka S&P500 mencetak kenaikan tipis pada saat berita ini ditulis.

Ke depan, IHK dan IHK Inti AS untuk bulan Juli akan sangat penting untuk diperhatikan di tengah kekhawatiran The Fed yang dovish, yang jika dikonfirmasi dapat melanjutkan penurunan pasangan AUD/USD menuju support kunci 0,6480.

Baca juga: Pratinjau IHK AS: Kejutan-Kejutan Naik Kemungkinan akan Meningkatkan Dolar AS secara Tajam

Analisis Teknis

Meskipun garis support naik berusia sembilan bulan, di sekitar 0,6480 pada saat berita ini ditulis, menantang para penjual AUD/USD di tengah kondisi RSI yang hampir jenuh jual, penembusan yang jelas ke sisi bawah garis support naik dari Oktober 2022, yang saat ini menjadi support terdekat di sekitar 0,6545, mendukung para penjual pasangan mata uang ini.

LEVEL-LEVEL TEKNIS AUD/USD