• USD/JPY berosilasi dalam kisaran sempit di sekitar pertengahan 145,00-an pada hari Rabu.
• Perbedaan kebijakan The Fed-BoJ terus menjadi pendorong bagi pasangan mata uang ini.
• Kekhawatiran terhadap intervensi membatasi kenaikan yang berarti menjelang Risalah Rapat FOMC.

Pasangan USD/JPY bertahan stabil di sekitar pertengahan 145,00-an selama sesi Asia pada hari Rabu dan tetap berada dalam jarak dekat dengan level tertinggi sejak November 2022 yang disentuh pada hari sebelumnya.

Dolar AS (USD) mengkonsolidasikan kenaikan kuat baru-baru ini ke level tertinggi dalam dua bulan terakhir dan terus mendapatkan dukungan dari ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Pertaruhan ini terangkat oleh data AS yang lebih kuat yang dirilis pada hari Selasa, yang menunjukkan bahwa Penjualan Ritel tumbuh 0,7% pada basis bulanan di bulan Juli dibandingkan dengan pembacaan revisi naik bulan sebelumnya sebesar 0,3% dan kenaikan 0,4% yang diantisipasi.

Baca Juga : Analisis Harga EUR/USD: Doji Hari Selasa Dorong Euro Berada di...............

Selain itu, penjualan tidak termasuk otomotif meningkat sebesar 1%, sekali lagi mengalahkan estimasi pasar dan mencatat kenaikan bulanan terbaik sejak Januari. Hal ini mengindikasikan bahwa belanja konsumen bertahan dengan baik di bulan Juli dan menunjukkan ekonomi AS yang sangat tangguh, yang seharusnya memungkinkan The Fed untuk tetap berpegang pada sikap hawkish. Hal ini, pada gilirannya, terlihat mendukung Greenback dan bertindak sebagai pendorong bagi pasangan USD/JPY, meskipun kenaikannya tetap terbatas.

Penurunan 20 poin pada Empire State Manufacturing ke angka -19 pada bulan Agustus memperkuat spekulasi bahwa The Fed akan menghentikan siklus kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan berikutnya di bulan September. Hal ini, pada gilirannya, menahan para bulls USD untuk memasang taruhan agresif. Selain itu, kekhawatiran akan kemungkinan intervensi dari pemerintah Jepang untuk menahan penurunan lebih lanjut dalam mata uang domestik berkontribusi untuk menahan pasangan USD/JPY, setidaknya untuk saat ini.

Meskipun demikian, sikap yang lebih dovish yang diadopsi oleh Bank of Japan (BoJ), yang merupakan satu-satunya bank sentral utama di dunia yang mempertahankan suku bunga acuan negatif, akan membatasi kenaikan yang berarti untuk Yen Jepang (JPY). Selain itu, melebarnya selisih suku bunga AS-Jepang baru-baru ini, yang dipimpin oleh spekulasi kenaikan suku bunga The Fed sebesar 25 bp pada akhir tahun ini, mendukung prospek kenaikan lebih lanjut dalam waktu dekat untuk pasangan USD/JPY.

Para pelaku pasar saat ini menantikan data ekonomi AS, yang akan merilis data Izin Mendirikan Bangunan, Perumahan Baru, dan Produksi Industri. Hal ini dapat mempengaruhi dinamika harga USD dan memberikan beberapa dorongan pada pasangan USD/JPY. Namun, fokus akan tetap tertuju pada risalah rapat FOMC, yang akan memainkan peran kunci dalam mendorong permintaan USD dalam waktu dekat dan membantu menentukan langkah selanjutnya dari pergerakan terarah mata uang utama.

LEVEL-LEVEL TEKNIS USD/JPY