• USD/JPY bertemu dengan beberapa pasokan pada hari Kamis dan menghentikan kenaikan tiga hari berturut-turut.
• Kekhawatiran terhadap intervensi dan perang Israel-Hamas menopang JPY dan memberikan tekanan.
• Ekspektasi sikap hawkish The Fed terus menguntungkan USD dan harus membatasi pelemahan yang lebih dalam.

Pasangan USD/JPY menarik beberapa penjual selama sesi Asia pada hari ini (Kamis, 19 Okt.) dan untuk saat ini, tampaknya telah menghentikan kenaikan beruntun tiga hari mendekati level psikologis 150,00. Harga spot tersebut sekarang diperdagangkan di sekitar area 149,75, turun lebih dari 0,10% untuk hari ini, meskipun sisi negatifnya tampak berkurang setelah sentimen bullish yang mendasari Dolar AS (USD).

Ekspektasi yang kuat bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama setelah ekonomi AS yang masih tangguh dan untuk mengembalikan inflasi ke target 2% terus mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih tinggi. Faktanya, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun menyentuh level tertinggi baru dalam 16 tahun terakhir, yang pada gilirannya terlihat menopang Greenback dan memberikan dukungan pada pasangan USD/JPY.

Baca juga : GBP/USD Berada di Dekat Terendah Mingguan, di Bawah Pertengahan 1,2100-an;

Namun, sisi positifnya, tampaknya terbatas karena spekulasi bahwa Jepang akan melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk memerangi depresiasi Yen Jepang (JPY) yang berkelanjutan. Selain itu, risiko eskalasi perang antara Hamas dan Israel dapat semakin menguntungkan safe-haven JPY dan berkontribusi untuk membatasi pergerakan apresiasi yang berarti untuk pasangan USD/JPY. Para pedagang saat ini menantikan pidato Ketua The Fed Jerome Powell untuk mendapatkan dorongan baru.

Para pelaku pasar akan mencari isyarat tentang jalur kenaikan suku bunga The Fed di masa depan, yang akan memainkan peran penting dalam mempengaruhi dinamika harga USD dan menentukan lintasan jangka pendek untuk mata uang mayor. Menuju ke beberapa risiko acara penting, para pedagang mungkin melihat data ekonomi AS – Klaim Tunjangan Pengangguran Awal Mingguan yang biasa, Indeks Manufaktur Philadelphia The Fed dan data Penjualan Rumah Bekas untuk mengambil peluang jangka pendek di sekitar pasangan USD/JPY.

Namun demikian, latar belakang fundamental yang disebutkan di atas, bersama dengan sikap dovish Bank of Japan, menunjukkan bahwa jalur yang paling mungkin bagi harga spot ini tetap mengarah ke atas. Faktanya, bank sentral Jepang mempertahankan pandangannya bahwa inflasi bersifat sementara dan tidak memiliki rencana untuk menghentikan stimulus moneter besar-besaran. Oleh karena itu, penurunan USD/JPY selanjutnya dapat dilihat sebagai peluang beli dan kemungkinan besar akan tetap terbatas. 

LEVEL-LEVEL TEKNIS USD/JPY