- USD/JPY melemah selama empat hari berturut-turut dan turun ke level terendah baru sejak awal Oktober.
- Ekspektasi The Fed yang dovish terus menyeret imbal hasil obligasi AS lebih rendah dan melemahkan USD.
- Nada risiko yang positif dapat membantu membatasi kerugian lebih lanjut menjelang notulen FOMC.
Pasangan USD/JPY tetap berada di bawah tekanan jual selama empat hari berturut-turut pada hari Selasa – juga menandai hari kelima dari pergerakan negatif dari enam hari sebelumnya – dan turun ke level terendah sejak 4 Oktober selama sesi Asia. Namun, harga spot tersebut pulih beberapa poin dalam satu jam terakhir dan saat ini diperdagangkan di sekitar level 148,00, meskipun tetap rentan untuk melanjutkan penurunan korektif baru-baru ini dari area 152,00, atau puncak tahun berjalan yang disentuh pada bulan Oktober.
Dolar AS (USD) anjlok ke level terendah tiga bulan setelah ekspektasi Federal Reserve (The Fed) yang dovish dan ternyata menjadi faktor kunci yang menyeret pasangan USD/JPY lebih rendah. Para investor saat ini tampaknya yakin bahwa bank sentral AS telah selesai dengan kampanye pengetatan kebijakannya dan sekarang memperhitungkan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 bp paling cepat pada bulan Maret 2024. Hal ini, pada gilirannya, menyeret imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun ke level terendah dalam dua bulan terakhir dan terus melemahkan Greenback.
Baca Juga : EUR/USD Berada di Dekat Level Tertinggi Sejak Agustus, di Sekitar
Sementara itu, Yen Jepang (JPY) telah mampu memanfaatkan penurunan selisih suku bunga AS-Jepang dan spekulasi bahwa Bank of Japan (BoJ) hampir pasti akan mengakhiri kebijakan suku bunga negatif pada awal tahun depan. Hal ini semakin berkontribusi pada nada tawaran jual di sekitar pasangan USD/JPY, meskipun sebtimen risk-on dapat merusak status safe-haven JPY dan memberikan dukungan. Para pedagang mungkin juga lebih memilih untuk absen menjelang notulen FOMC, yang akan dirilis pada sesi AS.
Sementara itu, para investor masih tidak yakin mengenai waktu kapan The Fed akan mulai menurunkan suku bunga. Selain itu, para pejabat The Fed tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut mungkin diperlukan jika ada perubahan data ekonomi yang mengharuskannya. Faktanya, Presiden The Fed Richmond Thomas Barkin mengatakan pada hari Senin bahwa inflasi kemungkinan akan tetap membandel dan memaksa bank sentral untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama dari yang diantisipasi investor saat ini. Hal ini dapat membantu membatasi sisi negatif dari pasangan USD/JPY.
Oleh karena itu, notulen akan dicermati dengan seksama untuk mendapatkan wawasan baru tentang jalur suku bunga dan pandangan para pengambil kebijakan tentang apakah bank sentral AS harus menaikkan suku bunga lagi tahun ini. Hal ini, pada gilirannya, akan memberikan dorongan yang berarti bagi USD dan pasangan USD/JPY. Namun demikian, latar belakang fundamental yang disebutkan di atas mendukung para pedagang bearish dan menunjukkan bahwa jalur yang paling mungkin bagi pasangan USD/JPY adalah ke arah bawah.
Pingback: GBP/USD Melanjutkan Kenaikan Menuju Level Tertinggi 11 Pekan, Diperdagangkan di Dekat 1,2530 - PT. VICTORY INTERNATIONAL FUTURES