EUR/USD Tetap Hangat di Dekat 1,0700 karena Dolar AS yang Lebih Tinggi dan Ketidakpastian Politik

  • EUR/USD masih berada di bawah tekanan karena Dolar AS menguat di tengah kemungkinan Trump meningkatkan tarif impor dan mengurangi pajak perusahaan.
  • Kebijakan fiskal Trump dapat meningkatkan risiko inflasi, yang berpotensi mendorong The Fed untuk mengambil kebijakan moneter yang lebih ketat.
  • Kanselir Jerman Olaf Scholz membubarkan koalisi yang berkuasa, yang mengarah ke pemilihan umum baru untuk memulihkan stabilitas di tengah ketidakpastian politik.

Pasangan mata uang EUR/USD terus menghadapi tekanan negatif untuk sesi kedua berturut-turut, berada di sekitar 1,0720 selama jam-jam perdagangan Asia hari Senin. Pasangan mata uang ini terbebani oleh Dolar AS (USD) yang lebih kuat dan ketidakpastian politik di Jerman.

Para investor mengantisipasi sikap yang tidak terlalu dovish dari Federal Reserve, karena Donald Trump kemungkinan akan mengejar janji-janji kampanyenya yaitu memberlakukan tarif yang substansial, termasuk kenaikan 10% untuk impor dan pengurangan pajak perusahaan.

Para analis berpendapat bahwa jika kebijakan fiskal Trump diimplementasikan, hal ini dapat menyebabkan investasi, belanja, dan permintaan tenaga kerja yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan risiko inflasi. Ini dapat mendorong The Fed untuk mengadopsi kebijakan moneter yang lebih ketat, yang berpotensi memperkuat Dolar AS dan memberikan tekanan tambahan pada pasangan mata uang EUR/USD.

Baca Juga : GBP/USD Bertahan di Bawah 1,3000 setelah Keputusan Suku Bunga BoE/The.....

Namun, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan pada hari Kamis bahwa ia tidak mengantisipasi potensi kembalinya Trump ke Gedung Putih berdampak pada keputusan kebijakan jangka pendek The Fed. “Kami tidak menebak-nebak, berspekulasi, dan tidak berasumsi soal pilihan kebijakan pemerintah di masa depan,” kata Powell setelah bank sentral memutuskan untuk menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin ke kisaran 4,50%-4,75%, sesuai prakiraan.

Pada hari Jumat, Indeks Sentimen Konsumen University of Michigan pendahuluan naik ke 73,0 di bulan November, naik dari 70,5 di bulan Oktober dan melebihi ekspektasi pasar 71,0. Data yang optimis ini secara luas telah memperkuat Greenback.

Di Jerman, Kanselir Olaf Scholz menunjuk menteri keuangan yang baru setelah memecat menteri keuangan sebelumnya, yang secara efektif membubarkan koalisi yang berkuasa. Langkah ini telah mendorong seruan dari para pemimpin oposisi dan bisnis untuk mengadakan pemilihan umum baru untuk membawa stabilitas di tengah ketidakpastian politik.

Para analis di Deutsche Bank mencatat bahwa tarif yang lebih tinggi dari AS dapat membebani sektor ekspor zona euro, yang berpotensi berdampak pada pertumbuhan ekonomi. “Ketidakpastian masih tinggi di berbagai tingkatan, mulai dari dampak yang tepat dari tarif AS, waktu penerapannya, hingga bagaimana dan kapan Eropa merespons,” kata mereka.